Selasa, 28 Oktober 2014

A Foolish Lover

Panggil aku “Bodoh”
Yang membiarkan cinta pergi
Tanpa sanggup berbuat apa-apa

Panggil aku “Bodoh”
Yang rela membagi cinta
Karena tak bisa melepasmu

Panggil aku “Bodoh”
Yang tidak ingin mati demi cinta
Tak setegar Jangkrik

Panggil aku “Bodoh”
Yang tidak bisa memilih satu cinta
Tak sesetia Merpati

Panggil aku “Bodoh”
Yang tidak bisa memahami cinta
Tak secerdas Einstein

Panggil aku “Bodoh”
Karena aku cinta kamu

Namun hanya di kejauhan

Minggu, 19 Oktober 2014

Langkah



Hidup adalah perjalanan

Dan semua perjalanan dimulai dari sebuah langkah

Masih ingatkah kamu perjalanan kita?

Perjalanan yang dimulai dengan langkah kita

Saat kita melangkah bersisian seirama

Saat tangan kita saling menggenggam

Saat jemari kita saling mengisi sisi yang kosong

Saat langkah kita masih menjadi kita

Namun perlahan kita menjauh

Melangkah berjauh-jauhan dengan irama masing-masing

Dengan genggaman yang tak lagi erat

Ketika bayangan kita pun tak sudi bersanding

Dan aku memilih singgah saat kamu terus melangkah

Membiarkan kamu melepaskan genggaman kita

Membiarkan kamu menjauh dan memilih jalanmu sendiri

Sementara aku menunggumu untuk kembali dan melangkah bersama

Menatap langkah dan bayanganmu yang menjauh perlahan

Seberapa lama aku sanggup menunggu?

Seberapa jauh kamu akan melangkah sendirian?

Seberapa besar kemungkinan langkah kita akan kembali seirama?

Biar langkah kaki aku dan kamu yang memberi jawaban

Dan jika nanti kamu memilih kembali

Mungkin aku sudah tidak disini

Mungkin aku sudah melangkah jauh

Langkah yang memilih jalannya sendiri

Kamis, 16 Oktober 2014

Tak Bisa

Mungkin aku hanyalah lelaki bodoh bagimu
Terjebak dengan perasaan yang tak pernah berubah untukmu
Tak pernah bisa menjauh dari hadirmu
Lelaki yang rela selalu menunggumu

Namun sekarang semuanya mungkin sudah tak sama
Entah sudah berapa pagi yang aku lewatkan
Dan kamu tak ada di sisi tempat tidur yang sama
Tempat di mana kita dulu saling menghangatkan

Pagi kini terasa lebih dingin
Tak ada lagi sinar mentari dan kicauan burung
Meski masih menyisakan ingin
Berharap kamu menemukan jalan pulang

Karena aku tak bisa tanpa kamu hadir dalam angan
Karena selalu ada kamu saat hati kesepian
Meski aku tahu kamu tak mungkin lagi nyata

Namun dalam rasa ini aku tak bisa berdusta

Selasa, 14 Oktober 2014

Representasi Kamu

Kamu, ya, kamu
Sejak kapan kamu mengisi hariku?
Mengapa aku tak pernah sadar jika ada kamu di sini?
Tiba-tiba saja kamu ada di sini
Menempati ruang kosong yang dulu pernah terisi
Kamu seperti....
Ah, susah menemukan sesuatu yang bisa merepresentasikan kamu
Sesuatu yang muncul tiba-tiba
Kamu bukanlah mentari yang selalu aku nanti
Mentari yang selalu ada saat siang
Namun menghilang di kegelapan malam
Kamu juga bukan bulan, yang muncul tak teratur
Dengan wajah yang selalu berbeda bentuk
Kamu bukan pula bintang
Kadang bersinar terang, kadang redup
Kamu tak seperti senja
Yang muncul sebentar dan berlalu begitu cepat
Hey, mungkin kamu adalah malam.
Ya, malam...
Meskipun malam tak muncul begitu saja,
Terkadang kita tak sadar waktu hingga malam menyelimuti
Aku ingin kamu menjadi malam buatku.
Jadilah malam yang datang setelah senja

Malam yang selalu berikan rasa nyaman.

Senin, 06 Oktober 2014

Senja di Oktober

Oktober itu sepuluh
Sepuluh identik dengan sempurna
Namun bagiku, Oktober kali ini tidaklah sempurna
Oktober bahkan tak pernah sempurna buatku
Apalagi buat kita, kamu dan aku

Aku, Matahari
Kamu, Manusia

Kamu mengenalku dalam berbagai macam bentuk
Matahari pagi yang cerah, seiring dengan senyumanmu yang merekah
Matahari siang yang terik, yang terkadang membuatmu menggerutu
Matahari sore yang teduh, sering menemanimu berjalan-jalan
Matahari senja, yang hanya bisa kamu tatap saat tenggelam tanpa merasa kehilangan.
Kali ini, sebelum aku memudar, ijinkan aku, Matahari bertanya pada kamu, Manusia
Yakinkah kamu besok masih ada aku di pagi, siang, sore dan senjamu?
Tidakkah kamu takut ini pertemuan terakhir kita?
Masihkah kita akan bertemu dengan cara yang sama?
Tak usah kamu jawab sekarang, aku bisa menunggu
Semoga esok masih ada aku di pagimu
Menjadi Matahari buat kamu