“Happy
1st anniversary, Langit”, katamu sambil menyodorkan kotak yang
dibalut kertas kado berwarna pink. Kau tahu aku suka pink. tak lupa sebuah
kecupan kau daratkan di keningku, lembut.
Ya,
dua tahun sudah sejak pertemuan pertama kita. Waktu yang lama,bukan? Namun butuh
6 bulan bagimu untuk bisa meluluhkanku. Tentu saja setelah laki-laki bangsat
itu mencampakkanku. Ah, lupakan dia. Aku hanya buang-buang waktu bersamanya. Hanya
ada aku dan kamu sekarang. Aku paham, bukanlah hal yang mudah untuk meyakinkanku
bahwa kamu berbeda darinya. Kesabaranmu membuatku yakin, pada akhirnya. Dan di
sinilah kita, 365 hari kebersamaan kita. Kamu memang beda. Bersamamu, semuanya
nyaris sempurna. Itu jika kejadian semalam tak masuk hitungan.
Entah
apa yang merasuki kita berdua tadi malam. Semuanya berlangsung begitu cepat.
Kau datang ke tempatku, kita berbincang dan ah, tak usahlah kuceritakan apa
yang selanjutnya terjadi. Yang aku tahu, saat aku terbangun, tak ada sehelai
pakaian di tubuhku. Kau sudah pulang subuh tadi. Entahlah, aku malas berpikir.
Terbayang semua kata-kata indahmu tadi malam. Hadiah anniversary, tanggung
jawab, bersama selalu, dan masih banyak lagi. Yang jelas aku percaya kamu.
Apakah semua ucapanmu itu hanya ilusi? Biar waktu yang menjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar